Kamis, 09 Agustus 2012

Pengertian DKV

Dasar-Dasar Komunikasi Visual

A. Pengertian dan Sejarah Desain Komunikasi Visual
    Desain Grafis sering disebut dengan Grafis Komunikasi atau Desain Komunikasi Visual. Beberapa istilah tersebut sering menjadi pertanyaan bahkan perdebatan, karena pada perguruan tinggi sering menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual (DKV), sedangkan kursus-kursus sering menggunakan istilah Desain Grafis, dan di SMK Seni Rupa (dahulu SMSR) menggunakan istilah Grafis Komunikasi. Graphic Design atau Desain Grafis adalah suatu istilah penamaan yang mengacu pada latar dua matra atau dua dimensi yang bervariasi baik format dan kompleksitasnya (Preble, Duane and Sarah,1985:211).
   Sedangkan Graphic Communication atau Grafis Komunikasi lebih menekankan pada aspek komunikasi yang terkandung di dalamnya (Feldman, Edmund Burke,1987:62). Sedangkan dari sudut media karena
sifat keberadaannya yang kasat mata maka hal ini sering diistilahkan dengan Visual Communication Design atau Desain Komunikasi Visual (Freddy Adiono Basuki, 2000:1).
   Sebenarnya masalah perubahan nama dari Desain Grafis menjadi Desain Komunikasi Visual di Indonesia lebih disebabkan oleh tuntutan industri saja. Cakupan materinya ditambah dan targetnya diperluas. Desain Grafis lebih mengacu pada profesi yang lebih dulu ada, pada saat ruang lingkup desainer grafis lebih banyak menggunakan media cetak. Seiring berkembangnya zaman, muncul media baru sehingga pesan visual tidak lagi hadir sebagai media cetak saja tetapi juga hadir di media elektronik seperti film dan TV dan akhirnya di media interaktif seperti web di internet. Media-media baru tersebut tentunya membutuhkan desain yang berbeda dibanding dengan media cetak karena posisi media elektronik dan interaktif di masyarakat untuk waktu-waktu sekarang sedang “hot”, sehingga sebetulnya untuk pengistilahannya akan lebih tepat jika menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual.
   Sejatinya, desain grafis erat hubungannya dengan proses cetakmencetak. Melalui media cetakan ini, desain grafis berfungsi sebagai media penghubung antara pihak yang berkepentingan guna mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan baik yang datangnya dari dunia usaha/bisnis maupun bidang sosial dan hal-hal yang berkaitan dengan media komunikasi. Tujuan desain grafis di sini bersifat komersil dan sosial. Tujuan komersil jelas berfungsi untuk menciptakan karya desain grafis yang mampu memberikan propaganda kepada masyarakat untuk membeli produk komersil guna mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
   Sedangkan desain grafis yang memiliki tujuan sosial lebih menitikberatkan pada penyampaian informasi dan pesan sosial kepada masyarakat atau yang lebih sering disebut dengan Iklan Layanan Masyarakat.

tunggu kelanjutannya... :)

Daftar Pustaka
Adona, Fitri. (2006), Citra Kekerasan Simbolik dalam Iklan Perusahaan di
Televisi, Andalas University Press, Padang.
Angkowo, Robertus & A. Kosasih. (2007), Optimalisasi Media Pembelajaran,
PT Gramedia, Jakarta.
Arnston, Amy E. 2007), Graphic Design: Basics, Thomson Wadswords,
United States of America
Effendy, Onong Uchjana. (2005), Ilmu Komunikasi , Teori dan Praktek, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Feldman, Edmund Burke, (1987), Varieties of Visual Experience, Prentice
Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J..
Freddy Adiono Basuki. (2000), Komunikasi Grafis untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Bidang Keahlian Seni Rupa dan Kriya, Penerbit Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Hakim, Budiman. (2006). Lanturan Tapi Relevan, Galang Press, Yogyakarta.
_____________. (2007). Ngobrolin Iklan, Yuk! Galang Press, Yogyakarta.
Hill, Will. (2005), The Complete Typographer: A Manual for Designing with
Type, Page One Publishing Private Limited, Singapore.
Kasali, Rhenald. (2007), Manajemen Periklanan, Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar